Bengkulu - Tak kunjung meredanya antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi di SPBU Lebong tidak lepas dari kesadaran masyarakat yang masih rendah.
Tidak sedikit pemilik kendaraan menengah ke atas atau mewah yang masih juga menggunakan BBM subsidi. Baik BBM jenis pertalite maupun bio solar.
Disampaikan tokoh pemuda Lebong, Riki Febrian, tanpa adanya tindakan tegas dari pemerintah pemakaian BBM subsidi tidak akan terkontrol.
Apalagi rata-rata pemilik kendaraan mewah tidak punya rasa malu ikut antrean BBM subsidi. ‘’Lucu saja beli mobil mahal mampu, tetapi beli BBM nya tidak mampu,’’ kata Anwar.
Ironisnya beberapa kendaraan mewah pengguna BBM subsidi itu milik pejabat. Baik di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong maupun instansi vertikal.
Bahkan pernah ada mobil dinas (mobnas) yang plat merah nomor polisinya diganti plat pribadi hanya untuk bisa mengisi BBM subsidi.
‘’Silakan pantau sendiri di SPBU, banyak mobil mewah isi BBM subsidi,’’ ungkap Riki. Terkait hal itu, pengelola SPBU Lebong, Chandra Irawan mengaku tidak bisa berbuat.
Pihaknya hanya bisa menegakkan aturan main pengisian BBM subsidi yang dikelompokkan berdasarkan kapasitas volume ruang silinder atau Cubical Centimeter (CC) mesin kendaraan.
‘’Kalau tidak malu, ya silahkan pemilik mobil mewah isi BBM subsidi,’’ ujar Chandra.
Sementara Bupati Lebong, Kopli Ansori mengingatkan seluruh pejabat yang difasilitasi kendaraan dinas (randis) tidak mengisi BBM jenis subsidi.