,

Iklan

Harmoni Muslim Nusantara Cari Solusi Harga BBM Berkeadilan Subsidi Tepat Sasaran

Redaksi
22 Okt 2022, 16:25 WIB Last Updated 2024-08-15T11:18:33Z

Jakarta - Harmoni Muslim Nusantara (HMN) menggelar acara Focus Group Discussion (FDG) dengan tema “Harga BBM berkeadilan Subsidi Tepat Sasaran” di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022). 


Narasumber yang berkesempatan menyampaikan materi dalam forum tersebut adalah Surya Vandiantara, SE.Sy., M.Ag. (Dosen Univ. Muhammadiyah), KH. Luthfi Hakim, MA. (Ketua Umum dan Imam Besar Forum Betawi Rempug), Prof. Dr. Ali Munhanif., M.A.,Ph.D. (Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), dan FX. Arief Poyuono, SE. (Ketua Umum LPPC19-PEN). Kegiatan FGD bertujuan untuk menanggapi kebijakan pemerintah Indonesia terkait penyesuaian harga BBM yang beberapa bulan ke belakang mendapatkan respon pro-kontra dari masyarakat.


“Dari segi kemampuan negara dalam menopang kenaikan minyak global, negara Indonesia sedang berada dalam fase dilema menghadapi harga minyak. Pemerintah mencoba segala cara untuk menjaga daya beli dan daya tahan masyarakat dengan bantuan langsung tunai (BLT) yang menjadi program utama” jelas Prof. Dr. Ali Munhanif. 


Munhanif menambahkan bahwa subsidi BLT BBM saat ini menjadi langkah awal yang harus tepat sasaran dilakukan, agar masyarakat nantinya terbiasa dan tidak bergantung pada harga minyak bersubsidi. Transisi masyarakat diperlukan dalam pemanfaatan subsidi supaya tepat dan berkeadilan.


Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan bahwa selama ini BBM bersubsidi justru dinikmati oleh masyarakat mampu sehingga distribusi BBM bersubsidi dinilai tidak tepat sasaran. Akibatnya beban subsidi yang ditanggung pemerintah terus membengkak dan membebani keuangan negara. Apalagi kenaikan harga minyak dunia juga turut berdampak pada kenaikan harga BBM di Indonesia.


Arief Puyono menambahkan penyesuaian harga BBM saat ini yang dialihkan menjadi subsidi BLT menjadi strategis pemerintah dalam menjaga roda ekonomi nasional ditengah perlawanan ancaman inflasi yang mungkin terjadi.