,

Iklan

Generasi Muda Harus Malu, Kakek di Bengkulu Tamatkan Pendidikan S1

Redaksi
8 Des 2022, 19:39 WIB Last Updated 2024-08-15T11:18:00Z
Bengkulu : Tuntutlah ilmu sejak masih buaian hingga liang lahat. Ini kata yang tepat untuk Kyai Ali Salam Rais Syuriah PCNU Bengkulu Utara dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Um, yang lulus Ujian Munaqasah Prodi Ekonomi Syariah STIESNU Bengkulu Pinang Raya, Rabu (7/12/2022).

Layak dijadikan contoh yang baik bagi generasi penerus. Berpenampilan sederhana dengan memakai sarung setiap harinya, tidak membuat dirinya minder dalam proses belajar dan meraih lulusan tepat waktu. 

Sang kyai menuntaskan studinya dengan judul skripsi Implementasi Strategi Marketing Mix Pada Usaha Konter (Studi Kasus di Bengkulu Utara).

Saat ujian munaqasah, Pimpinan Pondok Pesantren Al Um itu dihadapkan empat tim penguji yakni Ketua Elman Johari, Sekretaris Suharyono, penguji 1 Evan Stiawan, dan penguji 2 Dodi Isran. Dengan tenang kakek itu menjawab seluruh pertanyaan dari masing – masing penguji.

Rais Syuriah PCNU Bengkulu Utara, mengakui selalu rajin belajar dan masuk kelas ketika aktif perkuliahan. Meskipun usia sudah tua, kakek itu juga mengakui bukanlah perkara yang sulit jika niat itu untuk menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi.

Begitu ikhlas, selama empat tahun kuliah, kakek itu menjalani pendidikan tanpa sedikitpun mengeluh. Langkahnya layak menjadi panutan dan pelajaran bagi generasi penerus.

Ketua Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu, Dodi Isran, mengatakan bahwa kakek itu menyelesaikan studinya tepat waktu. Setelah mengikuti proses ujian Munaqasah dengan empat tim penguji. Dengan enteng kakek itu duduk di atas kursi roda menjawab dan menjabarkan seluruh hasil judul skripsinya.

“Selamat Pak Kiai Ali Salam Rais Syuriah PCNU Bengkulu Utara dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Um, telah lulus Ujian Munaqasah Prodi Ekonomi Syariah STIESNU Bengkulu”, kata Ketua Kampus STIESNU.

Dodi Isran menceritakan, Proses studi yang panjang memberikan panutan dan pelajaran bagi generasi penerus untuk selalu giat dalam belajar. Kakek tersebut, mempunyai nilai wawasan islam kebangsaan dan tawadhu memberikan motivasi untuk terus belajar dan berkhidmat di Nahdlatul Ulama.

“Dia lulusan tepat waktu”, singkatnya.