Bengkulu - Berbagai modus penipuan di industri keuangan terus berkembang, dengan yang terbaru adalah penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran. QRIS palsu ini merupakan kode QR yang dipalsukan untuk meniru identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi, sehingga penipu terkesan telah melakukan pembayaran, padahal nominal transaksi tidak diterima oleh penjual atau merchant.
Andrijanto, Direktur Retail Funding and Distribution BRI, menjelaskan bahwa QRIS palsu ini mengincar merchant QRIS statis, yang biasanya menggunakan QR Code berisi Merchant ID yang tetap ditampilkan dalam bentuk stiker atau print-out, dengan QR yang di-generate hanya sekali.
"Merchant disarankan untuk rutin memonitor transaksi pembayaran dari pelanggan untuk memastikan transaksi masuk ke rekening merchant yang terafiliasi dengan QRIS statisnya, guna menghindari transaksi QRIS palsu yang semakin marak," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Andrijanto menekankan pentingnya bagi merchant QRIS BRI untuk menggunakan aplikasi BRImerchant, yang memungkinkan mereka untuk memonitor dengan detail setiap transaksi, mengunduh laporan settlement, dan mengatur pengguna melalui fitur user management.
"Melalui aplikasi BRIMerchant, para pelaku usaha dari UMKM hingga bisnis skala besar dapat dengan mudah melacak riwayat transaksi secara harian hingga 3 bulan ke belakang dari setiap mesin EDC/QRIS," tambahnya.
Aplikasi BRIMerchant juga dilengkapi dengan fitur notifikasi transaksi, top-up saldo kartu uang isi ulang, dan layanan customer service, menjadikannya solusi komprehensif bagi merchant yang menggunakan layanan perbankan BRI.
Untuk memanfaatkan aplikasi BRIMerchant, merchant hanya perlu mengunduhnya melalui Google Play Store secara gratis, memudahkan mereka yang memiliki rekening BRI untuk mengelola transaksi dengan lebih efisien dan aman dari ancaman penipuan QRIS palsu.