Bengkulu - Tim kegiatan Pendampingan Penerapan Standar Instrumen Pertanian Komoditas Gula Palma di Provinsi Bengkulu melakukan GAP analisis dan survei pada beberapa UKM di Bengkulu. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UKM dalam meningkatkan kualitas produk dan proses produksinya.
Kepala BSIP Bengkulu Dedy Irwandi mengatakan Tim pertama kali mengunjungi UKM Sari Aren yang memproduksi gula semut. Melalui GAP analisis, tim mengidentifikasi beberapa aspek yang perlu diperbaiki, antara lain:
* Penataan ulang ruang sortasi bahan baku
* Perbaikan alat produksi seperti alat pencacah, oven, dan saluran gas buang
* Penyediaan ruang ganti pakaian karyawan
* Perbaikan meja packing
* Penggantian wadah produk siap kemas menggunakan wadah food grade
* Pelengkap dokumen seperti profil UKM, SOP, dan formulir
Selanjutnya, tim mengunjungi UKM Bukit Coffee yang memproduksi kopi bubuk dan kopi sangrai. Tim melakukan pemeriksaan pengisian dokumen mutu dan kondisi rumah produksi. Secara umum, UKM Bukit Coffee masih konsisten menerapkan standar mutu produksi kopi bubuk dan kopi sangrai. Tim juga menyampaikan bahwa UKM harus bersiap untuk mengikuti Surveillan yang akan dilakukan pada bulan Oktober.
Terakhir, tim melakukan survei awal pada UKM Sahid Coffee untuk melihat penerapan standar produksi kopi dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu UKM di Bengkulu dalam meningkatkan kualitas produk dan proses produksinya, sehingga dapat bersaing di pasar global.