,

Iklan

Kominfo Susun Regulasi untuk Layanan eSIM di Indonesia

Redaksi
1 Sep 2024, 18:23 WIB Last Updated 2024-09-01T11:23:41Z

Bengkulu - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama sejumlah lembaga terkait saat ini tengah merampungkan regulasi untuk layanan embedded SIM atau eSIM. Layanan eSIM memungkinkan masyarakat untuk mengakses telekomunikasi dan internet tanpa memerlukan kartu SIM fisik yang biasanya dimasukkan ke dalam smartphone.


Di Indonesia, sejumlah operator seluler seperti Smartfren, XL Axiata, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Telkomsel telah mengadopsi layanan eSIM. Namun, meskipun layanan ini sudah tersedia, regulasi yang mengatur penggunaan eSIM di Indonesia masih dalam tahap penyusunan.


Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Aju Widya Sari, menjelaskan bahwa proses penyusunan regulasi eSIM sedang dalam tahap akhir.


"Di dalam eSIM ini, terjadi perubahan dalam rantai bisnis, yang sebelumnya mengandalkan distribusi kartu fisik, kini beralih ke modul tertanam yang ada di smartphone. Pengguna dapat memakai smartphone tanpa harus menggunakan kartu SIM fisik," ujar Aju di Kominfo, Jumat (30/8/2024).


Aju menambahkan bahwa regulasi eSIM kini sedang dalam proses finalisasi dan harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. 


"Regulasi eSIM sedang dalam tahap finalisasi. Kemarin, kami sudah mengadakan pembahasan persiapan dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk harmonisasi. Prosesnya sudah cukup panjang, dimulai dari konsultasi publik pada awal tahun 2024. Sekarang, tinggal tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM," jelasnya.


Aju optimistis bahwa regulasi ini akan selesai pada Oktober mendatang, mengingat penyusunannya sudah dimulai sejak tahun lalu (2023).


Apa Itu e-Sim


Embedded SIM Card atau eSIM merupakan salah satu inovasi terbaru yang berbeda dari kartu SIM tradisional. Sebelumnya, kartu SIM hadir dalam tiga ukuran: nano, mikro, dan standar. Namun, eSIM menawarkan keunikan karena tidak memiliki bentuk fisik seperti kartu SIM pada umumnya. Sebaliknya, eSIM terintegrasi sebagai modul yang langsung terhubung ke smartphone. Pengguna hanya perlu memindai kode batang (barcode) untuk mengaktifkannya.


Bagi para pelancong atau wisatawan, eSIM bisa menjadi alternatif yang lebih praktis dibandingkan harus mengantre untuk membeli kartu SIM lokal di negara tujuan. Selain itu, eSIM juga membantu pengguna yang mungkin terkendala oleh perbedaan bahasa saat berinteraksi dengan layanan pelanggan di negara lain. Teknologi eSIM dinilai lebih efisien dan aman, terutama saat bepergian ke luar negeri.


Manfaat eSIM


Setiap perkembangan teknologi pasti membawa manfaat bagi penggunanya. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan eSIM yang perlu kamu ketahui:

  1. Keamanan dan Ketahanan Tinggi Salah satu manfaat utama eSIM adalah keamanannya. Berbeda dengan kartu SIM fisik yang dapat dilepas, eSIM tidak mudah dilepas dari perangkat. Ini memberikan rasa aman lebih bagi pengguna, karena eSIM dapat membantu melacak perangkat jika terjadi kehilangan atau pencurian.

  2. Mempercepat Proses Pembelian Nomor Dengan eSIM, pengguna tidak perlu lagi mengantre di toko untuk mendapatkan nomor baru. Prosesnya lebih cepat, terutama saat berada di luar negeri, karena pengguna cukup memindai barcode yang tersedia untuk mengaktifkan nomor, tanpa harus menunggu pengiriman kartu SIM fisik.

  3. Lebih Tahan Lama Kartu SIM fisik seringkali rentan terhadap kerusakan atau hilang. Dengan eSIM, masalah ini dapat dihindari, karena tidak ada risiko kerusakan fisik atau kehilangan. Hal ini juga mengurangi kerepotan untuk mengaktifkan kembali atau mengganti kartu SIM dengan nomor baru.